sumber: http://rezafachriza96.blogspot.co.id, http://inginlangsingalami.com/
CARA MENGHINDARI MINUMAN ALKOHOL
Saat seseorang sedang stres sering kali mereka menjadikan alkohol sebagai tempat pelarian. Hal ini tentu sudah banyak kita ketahui dan sudah bukan kabar baru lagi. Para wanita sebaiknya membatasi diri meminum minuman beralkohol. Berbagai gangguan kesehatan dapat juga timbul dari kebiasaan minum alkohol yang berlebihan. termasuk serangan jantung, kanker hati, kanker tenggorokan, dan kanker payudara. ada lagi yang menyebutnya ,Alkohol sangat berpengaruh terhadap pola tidur, meskipun itu sepintas terasa dapat membantu kita untuk tidur.
Satu hal yang perlu di perhatikan, baik bagi laki-laki atau perempuan terkait efek negatif pada alkohol yang sudah banyak bercampur dalam produk-produk minuman, yaitu membatasi diri dari minum alkohol yang tidak sesuai dengan yang telah di rekomendasikan oleh yang berhak. Namun sampai saat ini meski sudah di himbau untuk tidak berlebihan mengkonsumsinya, Pada kenyataannya alkohol masih banyak di produksi dan di konsumsi oleh kalangan umum dengan mayoritas penggunanya adalah mereka kaum remaja/orang tua (laki-laki,perempuan ) yang notabene keadaan psikologisnya sedang lemah serta pikirannya sumpek dan stres karena adanya pengaruh-pengaruh dari luar.
Sering kali hanya karena broken home, patah hati, atau karena terlalu banyak tekanan-tekanan yang timbul, akhirnya lari pada kegiatan yang tidak bermanfaat tersebut, parahnya lagi semua tindakan dan perilakunya menjadi sulit terkontrol dan lepas kendali akibat reaksi dari alkohol.
Tidak semua persoalan berpotensi menimbulkan kegelisahan yang berakibat fatal dalam kehidupan, berkaca pada banyak kasus yang telah terjadi, terutama yang menimpa kaum remaja sebagai generasi bangsa,hendaklah jangan menutup mata hati kita melihat kondisi seperti ini, kita harus berusaha agar dapat menjadi orang yang lebih baik lagi, dengan asumsi yang positif pula dan menjauhi segala macam bentuk minuman yang mengandung alkohol di luar yang telah di rekomendasikannya.
Jika terlalu sering mengkonsumsinya maka konsekuensinya kita akan ketagihan hingga tidak boleh tidak, tuntutan tersebut harus terpenuhi. kenyataannya ini justru sangat merugikan dan dapat dii pandang buruk oleh orang-orang di sekitar kita.
Alangkah baiknya kita menghindari apa yang namanya ALKOHOL
Cara menghindari dan berhenti dari kecanduan alkohol
3 langkah awal yang harus dilakukan jika ingin terhindar dan berhenti jadi pecandu alkohol :
- Mengurangi
- Membuat Rencana Serius Untuk Berhenti
- Meminta Bantuan Pihak Lain
Kecanduan alkohol dapat dengan mudah menghinggapi Anda jika
Anda tidak berhati-hati. Saat kehidupan sosial Anda berputar di sekitar pergi
ke bar dan menghadiri pesta minum di akhir pekan, akan sulit bagi Anda untuk
mengendalikannya. Mengubah kebiasaan Anda dan membuat rencana yang serius untuk
mengurangi konsumsi alkohol Anda adalah awal yang baik. Saat Anda merasa bahwa
Anda telah melewati batas minum yang wajar dan menjadi pecandu alkohol, maka
sudah waktunya Anda mencari bantuan pihak lain. Teruskan membaca untuk
mepelajari cara mengendalikan kebiasaan minum Anda sebelum terjerumus dalam
kecanduan alkohol.
Langkah 1 (mengurangi) dari 3 langkah diatas :
1. Jauhkan minuman beralkohol dari rumah Anda.
Minuman
beralkohol dapat menjadi kebiasaan sehari-hari yang tidak disadari jika Anda
menyimpannya dalam jangkauan Anda. Jika lemari minuman Anda selalu terisi
penuh, ada setengah botol anggur yang ingin Anda habiskan, atau pak berisi enam
kaleng bir di kulkas, akan sangat sulit untuk menghindari minum. Langkah
pertama untuk menghindari kecanduan alkohol adalah menjauhkannya dari rumah
saat minuman itu tidak sedang diperlukan untuk tujuan bersosialisasi. Jika Anda
belum ingin untuk berhenti minum sama sekali, tetapi hanya menguranginya hingga
batas yang wajar dan sehat, menyingkirkan minuman beralkohol dari sekitar Anda
adalah awal yang tepat.
Lengkapi dapur Anda dengan banyak minuman enak yang dapat
menggantikan minuman beralkohol saat Anda membutuhkan minuman yang
menyenangkan. Teh, air murni bersoda, limun, root beer dan sebagainya adalah
lebih baik dari pada minuman beralkohol.
Jika Anda menggelar pesta dan memiliki banyak sisa minuman
beralkohol, berikanlah pada teman-teman Anda. Jika tidak ada yang mau
menerimanya, buanglah ke saluran air. Jangan terjebak pemikiran bahwa Anda
harus menghabiskannya daripada dibuang sia-sia.
2. Jangan minum saat Anda merasa buruk.
Minum minuman
beralkohol di saat Anda bosan, kesepian, tertekan, sedih atau merasakan emosi
negatif lainnya dapat mengarah pada kecanduan alkohol. Karena alkohol bersifat
depresan, ia justru akan membuat perasaan Anda lebih buruk lagi. Cobalah untuk
hanya minum saat acara sosial, saat semua orang sedang senang dan ada suatu
alasan untuk merayakannya.
3. Perlambat cara Anda minum.
Jika Anda cenderung untuk
menenggak minuman Anda, maka Anda akan minum terlalu banyak pada setiap
kesempatan. Perlambat diri Anda dengan memesan minuman tanpa dicampur, sehingga
rasa manis campuran minuman yang digunakan tidak akan menutupi rasa alkohol dan
menipu Anda. Anda juga harus meminum segelas air untuk setiap gelas minuman
beralkohol yang dikonsumsi.
Jangan mengikuti kontes minum bir atau aktifitas sejenis
yang melibatkan meminum minuman beralkohol dalam jumlah berlebihan pada waktu
yang singkat.
4. Kurangi pergi ke bar.
Karena tujuan bar adalah menjual
minuman beralkohol, Anda akan secara otomatis merasa terdorong untuk harus
membeli satu. Cahaya temaram, bau minuman beralkohol yang bercampur parfum dan
cologne, serta getaran seksi yang dipancarkan semua orang - bagaimana mungkin
Anda menolak semua itu? Jawabannya adalah, sebagian besar orang tidak dapat
menolaknya, sehingga lebih baik menghindari pergi ke bar sama sekali jika Anda
sedang mencoba mengurangi minum.
Jika Anda diundang ke acara sosial yang bertempat di bar,
seperti senang-senang dengan bos dan rekan sekerja, cobalah untuk memesan air
berkarbonasi atau minuman tak beralkohol lainnya. Jika tempat ini juga
menyediakan makanan, pesanlah satu sehingga Anda tetap ikut merasa
bersenang-senang.
Saat Anda pergi juga ke bar, pilihlah tempat yang punya
banyak kegiatan daripada sekedar minum saja. Pergilah ke tempat yang ada meja
bilyar atau bocce, misalnya, sehingga Anda tidak terpaku pada seberapa banyak
alkohol yang dapat Anda minum saja. Anda akan merasa lebih mudah untuk
mengurangi minum saat ada pengalih perhatian lainnya.
5. Lakukan kegiatan yang tidak melibatkan minuman berlakohol.
Banyak orang membuang waktu mereka di bar saat sebenarnya mereka bisa melakukan
hal lain yang lebih aktif. Sarankan kegiatan lain pada kelompok teman-teman
Anda saat berkumpul kembali lain kali. Anda dapat saja melakukan permainan
kejutan, berjalan-jalan atau bersepeda, menonton film, drama, pertunjukan
musik, pertunjukan seni dan sebagainya. Pilihlah acara yang tidak menyediakan
minuman beralkohol atau aktifitas yang menyulitkan untuk minum.
6. Bergaullah dengan orang-orang yang tidak minum.
Beberapa
orang kadang bersikeras untuk tetap minum, meskipun Anda mengundang mereka
untuk melakukan aktifitas di luar bar. Mereka akan menyusupkan minuman dalam
kantong kertas saat menonton film atau menyiapkan botol untuk dibawa
berjalan-jalan. Jika Anda serius untuk menghindari minuman beralkohol, buatlah
rencana bersama orang-orang yang sependapat dengan Anda juga. Dengan cara ini
maka Anda tidak akan menemukan kehadiran minuman beralkohol setiap kali Anda
ingin bersenang-senang.
7. Berolahragalah.
Berolah raga adalah cara yang sangat baik
untuk membantu mengusir kebiasaan minum Anda. Minuman beralkohol membuat banyak
orang merasa lamban dan aras-arasan, ditambah lagi ia bisa menyebabkan perut
menggembung dan kegemukan. Jika Anda memasang target latihan untuk memperoleh
fisik yang sehat, Anda akan segera menyadari efek buruk alkohol terhadap
kemajuan latihan Anda. Cobalah mendaftar lomba maraton 5K atau bergabung ke tim
sepak bola atau bola basket. Anda segera akan menolak minuman beralkohol jika
esok paginya kegiatan Anda membutuhkan kondisi fisik yang sempurna.
Langkah 2 (Membuat Rencana Serius Untuk Berhenti) dari 3 langkah diatas :
1. Tentukan seberapa banyak yang dianggap berlebihan.
Menghindari kecanduan alkohol lebih sulit bagi sebagian orang daripada yang
lainnya, karena sebagian orang dapat minum setiap hari tanpa merasakan efek
yang negatif. Bagi banyak orang, minum setiap hari akan menaikkan batas
toleransi jumlah yang dapat Anda minum, sehingga minum satu gelas saja mungkin
tidak cukup, dan mengarah pada banyak minum yang akhirnya mengakibatkan
kecanduan alkohol. Mengetahui batas jumlah yang dapat Anda minum sebelum
semuanya terlambat adalah langkah penting menghindari kecanduan alkohol.
Menurut USDA, jumlah yang wajar untuk minuman beralkohol
adalah 1 kali minum per hari untuk perempuan dan 2 kali minum per hari untuk
laki-laki. Jika Anda melampaui batas ini, terutama jika dilakukan
terus-menerus selama beberapa waktu, maka resiko Anda untuk kecanduan alkohol
akan semakin besar.
Memiliki sejarah keluarga pecandu alkohol, mencampur minuman
beralkohol dengan obat-obatan, dan mengalami depresi dapat menimbulkan risiko
lebih besar bagi Anda untuk kecanduan alkohol.
Jika Anda tidak dapat membatasi konsumsi minuman beralkohol
Anda hingga jumlah yang sedikit tanpa merasa ada yang kurang, atau bahkan
pingsan, atau mulai merasakan tanda-tanda kecanduan alkohol, segera carilah
bantuan pihak lain.
2. Tuliskan komitmen Anda.
Jika Anda memutuskan bahwa batas
Anda paling banyak adalah minum tiga kali seminggu, tulislah: "Saya tidak
akan minum lebih dari tiga kali seminggu". Buatlah komitmen pada diri Anda
sendiri untuk taat pada apa yang telah Anda tulis. Rekatkan kertas itu pada
cermin Anda atau taruhlah di dompet Anda sehingga Anda memiliki pengingat
harian bahwa Anda telah memutuskan untuk mengurangi atau berhenti minum. Memang
tidak akan terasa mudah, tetapi menuliskan janji Anda pada kertas dapat
membantu Anda.
3. Buatlah catatan harian tentang berapa banyak Anda minum.
Setiap kali Anda minum minuman beralkohol, tulislah di catatan itu. Tulislah
mengapa Anda memutuskan untuk minum, apa yang Anda rasakan sebelum minum,
apakah Anda berhasil menaati batas seperapa banyak Anda boleh minum, dan apa
yang Anda rasakan setelah minum. Tuliskan apa yang memicu Anda untuk minum, situasi apa yang
membuat Anda sulit sekali untuk tidak minum.
Beberapa minggu berikutnya, Anda
harus mulai belajar tentang apa yang seharusnya dihindari.
Temukan pola emosi Anda. Jika Anda minum lebih banyak saat
sedang tertekan, usahakanlah agar Anda memiliki sebuah rencana untuk
mengatasinya lain kali ketika hidup Anda kembali kacau. Pastikan Anda makan
dengan baik, tidur cukup, dan tetap merawat diri Anda sehingga Anda tidak mudah
jatuh ke minuman beralkohol.
4. Lakukan jeda minum minuman beralkohol dari waktu ke waktu.
Bertekadlah untuk berhenti minum minuman beralkohol selama satu atau dua
minggu. Ini akan memberikan jeda bagi tubuh anda dan membebaskan Anda dari
kebiasaan minum untuk sementara. Jika Anda memiliki kebiasaan minum segelas
anggur setiap malam, mengambil jeda akan membuat sebuah perubahan sehingga Anda
tidak lagi akan merasa membutuhkan segelas minuman harian itu.
5. Pantaulah kemajuan Anda.
Selama proses mengurangi minum,
buatlah catatan mengenai kemajuan Anda dari minggu ke minggu. Apakah Anda
merasa sudah bisa mengendalikan kebiasaan minum Anda? Apakah Anda sudah sukses
mengurangi konsumsi minuman beralkohol sampai pada batas yang telah Anda
tentukan? Apakah Anda bisa mengatasi dorongan dan rasa ketagihan yang terjadi
selama itu? Jika Anda merasa bahwa kebiasaan minum Anda masih tidak terkendali
meskipun Anda telah berusaha sendiri dengan serius, mungkin ini adalah waktunya
Anda meminta bantuan pihak lain.
Bagian 3 (Meminta Bantuan Pihak Lain) dari 3 langkah diatas :
1. Sadarilah bahwa Anda membutuhkan dukungan.
Anda perlu
mencari bantuan segera jika menurut Anda kebiasaan minum Anda di luar kendali.
Jika Anda mengalami masalah-masalah berikut ini, Anda berarti telah mengalami
penyalahgunaan alkohol, yang membuat Anda beresiko besar untuk berkembang
menjadi kecanduan alkohol:
Anda tidak dapat minum sedikit saja tanpa harus minum banyak
dan menjadi mabuk.
Anda mengabaikan tanggung jawab karena pengaruh minuman.
Entah Anda mengabaikannya karena sibuk minum minuman keras atau karena mabuk
sehingga tidak dapat pergi bekerja atau bersekolah.
Anda minum minuman beralkohol selama menyetir atau
mengoperasikan mesin, meskipun Anda tahu bahwa menggunakan minum minuman
beralkohol pada saat itu adalah ilegal dan sangat membahayakan.
Anda mengalami masalah dengan hukum akibat minum. Anda
mungkin telah ditahan karena mabuk di muka umum, berkelahi saat mabuk, menyetir
dalam pengaruh alkohol, dan sebagainya.
Anda tetap meneruskan minum meskipun orang-orang di sekitar
Anda telah menyatakan kepedulian dan kekhawatirannya. Saat kebiasaan minum
menjadi begitu bermasalah hingga orang lain tahu, Anda harus segera mencari
pertolongan.
Anda minum sebagai mekanisme untuk mengatasi masalah. Adalah
sangat tidak sehat menjadikan alkohol sebagai cara untuk menghadapi tekanan,
depresi, dan masalah lainnya. Jika Anda cenderung melakukan itu, maka Anda
harus mencari bantuan.
Anda menunjukkan tanda-tanda kecanduan alkohol, seperti
ketagihan, mudah tersinggung, suasana hati yang berubah-ubah, minum sendiri
atau secara diam-diam, menenggak minuman, depresi, merasa goyah, dan
sebagainya.
2. Carilah pertemuan Alcoholics Anonymous (AA) atau sejenisnya
di sekitar Anda.
Melalui program 12 langkah seperti yang difasilitasi oleh
AA, banyak orang yang menderita penyalahgunaan alkohol telah terbantu dalam
menemukan cara mengatasinya. Meskipun menurut Anda, diri Anda tidak termasuk
pecandu alkohol yang parah, mengikuti program semacam ini dapat membantu agar
masalah Anda tidak bertambah parah. Anda akan menghadiri pertemuan dan
mendapatkan seorang sponsor AA yang dapat Anda telepon saat Anda merasa
ketagihan atau kehilangan jalan Anda.
Anda mungkin akan belajar bahwa minum minuman keras itu
tidak lagi terasa aman, untuk itu penting bagi Anda untuk memiliki dukungan
yang siap membantu Adna menghadai kenyataan.
Untuk menemukan kelompok AA di daerah Anda, lakukan
pencarian daring.
3. Mulailah menemui seorang terapis.
Mendapatkan perhatian
khusus dari seorang terapis juga merupakan ide yang baik saat Anda berjuang
mengatasi masalah yang berkaitan dengan alkohol. Kebiasaan minum Anda mungkin
berasal dari masalah-masalah yang mendalam, yang harus diatasi terlebih dahulu
sebelum Anda dapat berhenti minum. Jika Anda minum karena trauma, tekanan yang
berlebihan, gangguan mental, atau alasan lain yang mampu ditanggulangi seorang
terapis, maka mendapatkan bantuan pribadi semacam ini sangat penting bagi
pemulihan Anda.
4. Mintalah dukungan dari orang-orang terkasih dan teman-teman
Anda.
Berhenti dari minuman beralkohol terasa sangat sulit jika dilalui
sendiri.
Katakan pada orang-rang terkasih dan teman-teman Anda bahwa Anda sedang
membutuhkan bantuan untuk berhenti minum, dan mintalah mereka untuk
mendukung
dengan tidak mengundang Anda ke bar atau memberi Anda minuman
beralkohol. Tanyalah apakah Anda dapat melakukan aktifitas bersama yang
tidak menyertakan
minum minuman beralkohol.
No comments:
Post a Comment